Ramah Tamah MUSITA (Muda Mudi dan Masyarakat Munte Se-Jabodetabek)


(Cibubur, Jakarta Timur 17/1) Dalam rangkat menyambut tahun baru 2015, muda-mudi kuta (kampung) munte yang berdomisili di seputar Jabodetabek menyelenggarakan acara Ramah Tamah Budaya Karo dan Hiburan Karo. Tepatnya di Gedung Serba Guna Cut Nyak Dien, Bumi Perkemabgan Cibubur. Panitia dalam hal ini adalah muda-mudi, sejak pukul 10.00 wib sudah berada di gedung untuk mempersiapkan acara. Persiapan demi persiapan dilakukan, pada pukul 12.00 wib panitia mengajak makan siang bersama untuk semua pendukung acara, baik panitia sendiri, bintang tamu "Satriawan Sitepu dan Rimta br Ginting" yang didatangkan dari Tanahkaro dan juga pemusik (Jani Tarigan dkk). Usai makan bersama, pukul 13.00 Wib, muda-mudi (aron) dan panitia melakukan sesi latihan Landek (menari) aron per aron yang dimulai dari aron Beru Ginting dan seterusnya aron Beru siempat (Aron beru Karo, Beru Tarigan, Beru Sembiring dan Beru Perangin-angin). Sisi lain bintang tamu juga melakukan sesi latihan tarik suara bersama dengan pemusik keyboard karo yang sudah ada di tempat acara. 

Sesuai dengan susunan acara yang sudah disiapkan, pada pukul 14.00 Wib, acara dimulai dengan Landek (Nari) aron Beru Ginting. Diselingi dengan hiburan bintang tamu "Satriawan Sitepu dan Rimta br Ginting" secara bergantian. Acara berlanjut menari aron per aron. Muda-mudi dan orang tua yang berkaitan dengan kuta Munte mulai berdatangan memadati gedung acara MUSITA. Bahkan lebih dari itu, tampaknya muda-mudi Karo yang berdomisili di seputar Jabodetabek antusias menyaksikan acara Hiburan Karo penyambutan Tahun 2015 ini. Pukul 18.00 Wib acara jeda sementara untuk menghormati mereka-mereka yang ingin bersholat magrib, kemudian pukul 18.30 Wib, dilakukan makan bersama, baik muda-mudi dan panitia dan orang tua yang sudah hadir pada acara tersebut.

Acara dilanjutkan pada pukul 19.00 Wib, diawali dengan memberikan doorprize kepada 10 tamu pertama (yang dilihat dari buku tamu) yaitu : Efendi Ginting (Lajor), Ayu dan Kristo Bangun, Alan Sitepu (Bp Arnol), Langgan Sitepu (Bp Chris), Keluarga besar Simbolon, Marhen Sitepu (Bp. Siska), Ramonta Sinuraya, Bayang dan Keluarga, Putra Tarigan dan Baginisura Ginting. Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari  panitia.

Dalam sambutannya, ketua panitia (Marihot Sembiring Meliala) menyampaikan terima kasih kepada muda-mudi munte yang sudah siap menjadi panitia dan segenap aron-aron yang hadir dalam acara tersebut, lebih lanjut juga Marihot Meliala menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang sudah memberikan semangat kepada muda-mudi untuk melestarikan persatuan (Kiniersadan) komunitas munte sekitarnya Se-Jabodetabek. Lebih lanjut Marihot Meliala juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada muda-mudi yang hadir di acara tersebut. Dia menyebutkan, perkiraan panitia muda-mudi yang hadir di acara tersebut adalah sekitar 800 orang dan ditambah lagi orang tua sekitar 500 orang. "Kami panitia terlebih saya sebagai ketua panitia kewalahan melihat banyaknya antusias yang datang, dan selanjutnya minta maaf kalau waktu yang kita sediakan sangat terbatas mengingat waktu dan tempat memang sangat terbatas untuk kita pakai untuk secara bergantian menari dalam acara menari merga per merga", kata beliau.   Seketaris panitia (Loviga br Sembiring) juga menambahkan kata sambutan. Dia meminta kepada orang tua untuk tidak lepas tangan kepada panitia dan muda-mudi. Sebisa mungkin berikanlah kritik dan saran yang harus dilakukan muda-mudi dalam persatuan dan terlebih untuk melestarikan budaya Karo itu sendiri.

Seterusnya acara dilanjutkan menari dalam tarian (Landek Simalungun Rayat). Protokol (MC) acara "Anto Tarigan" mengundang semua untuk berdiri untuk menari bersama, sebagai simbol pemersatuan acara. Kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah budaya. Mewakili orang tua masyarakat munte "Jasta Sembiring Meliala" memberikan arahan tentang budaya karo umumnya kepada seluruh muda-mudi yang hadir, bahwa budaya karo itu adalah budaya pemersatu. Tingkat kepedulian muda-mudilah kunci utama sebagai pelestarian budaya, orang tua hanya bisa memberikan pandangan dan pengalaman dalam berbudaya. Setelah dewasa nanti, generasi muda sekarang harus bisa menjadi contoh orang-orang yang berbudaya dalam adat istiadat salah satu kebanggan orang karo. Kami orang tua yang mewakili juga turut mendukung kreativitas muda-mudi dan siap menjadi penasehat dalam berbagai kegiatan-kegiatan masyaratkat munte khususnya dan orang karo pada umumnya.

Setelah ramah tamah, acara berlanjut menari orang tua per merga-merga, dan selanjutnya pukul 21.30 Wib acara hiburan muda-mudi dalam landek aron-aron. Dimulai dengan hiburan yang diberikan oleh Satriawan Sitepu dan Rimta br Ginting secara bergantian. Dan dilanjut dengan menari aron merga per merga sampai acara usai pada dinihari pukul 01.30 Wib. 

Terima kasih - Bujur ras Mejuah-juah !!!


No comments:

Post a Comment