Rumah adat Siwaluh Jabu adalah rumah adat kalak (orang) Karo yang dihuni oleh waluh (delapan) keluarga dalam satu rumah adat. Ratusan tahun yang lalu, diseputar Tanehkaro, hunian masyarakat masih di dominasi oleh rumah-rumah seperti ini. Rumah adat ini sendiri bahannya tidak berbahan baku besi, akan tetapi didominasi oleh bahan-bahan yang langsung di ambil dari alam sekitar, seperti kayu, bambu, ijuk dari enau sebagai atap utama, balok kayu dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya pemikiran manusia, secara perlahan rumah adat ini sudah mulai hilang (punah). Oleh sebab itu sangatlah perlu untuk dilestarikan.
Akibat dari perkembangan pemikiran manusia, khususnya kalak (orang) karo itu sendiri sadar akan penting sejarah kehidupan itu sendiri harus dilestarikan sebagai media pelajaran masa lalu untuk masa depan, sebagaimana layaknya manusia berbudaya khususnya hidup berdampingan dalam adat-istiadat.
Adapun detail tentang strukturisasi dan filosofi rumah adat karo itu sendiri bisa kita baca melalui link berikut "Arsitektur ditinjau dari Firmitasnya SIWALUH JABU"
Gambar disamping adalah bangunan baru rumah adat siwaluh jabu yang diresmikan baru-baru ini pada hari Minggu, 21 Desember 2014. Pendiri bangunan ini adalah simehamat (yang kami hormati) bapak Daulat Daniel Sinulingga (mantan bupati Karo 1995 - 2000 dan 2005 - 2010). Pelaksana pembangunan adalah Nelson Sinulingga. Lokasi rumah adat tersebut adalah antara desa Kacaribu-Kandibata, Kec Kabanjahe, Kabupaten Karo (kurang lebih 3 km dari kota Kabanjahe ke arah Tigabinanga). Sampai tulisan ini dibuat (2/1), menurut penuturan fotografer Sadrah Perangin-angin, rumah adat tersebut tampilan dalamnya belum bisa di lihat. Untuk kedepannya akan dijadikan menjadi salah satu object wisata budaya karo.
Dibawah ini adalah tampilan gambar-gambar luar rumah adat siwaluh jabu "Kacaribu - Kandibata"
Dibawah ini adalah tampilan gambar-gambar luar rumah adat siwaluh jabu "Kacaribu - Kandibata"
No comments:
Post a Comment