CIKURAK...


ada yang bilang CIKURAK itu gak baek. tapi tergantung juga. kalau gak kita pahami kedalam seperti melihat KUDIN saja, mbiring diluarnya, taunya kalau kita tulihken kedalam bisa memasak beras, dan didalam itu bersih dan bisa menghidupakan orang lain sekitarnya. weeenak siakap man...

ertina, pahami lah sesapih kita. 

sada pedomanta nggeluh kebiasan kalak karo, umumna kita perpusuh. ertina, erbelas pe harus lit etikana, lah gelah seterusna bahasa bathin ngerana seterusna ndarat kata belas arah babah. makanan nai-nai nari kebiasanta ngerana labo kata "tang telpus", kai kata babah e turiken. 

sada alasen kita CIKURAK bagem, adi ngerana kalak "tang telpus" la teraloken, mis kita sedaken, nakil ka pe kita ngit. piah sidarami inganta nuriken isi pusuh ras perukuren, terlebih lit ras langna ije jawaben, hal belakang. kai si kencit bas pusuh lah ngo salang lebeh. "itu kekayaan budaya kegeluhen masa laluta" harus siergai. 

adi sipedomani krina budaya darat nari jadi pedoman kegeluhenta, butuh waktu ratusen tahun tuk ngerubahsa, makana ula kita heran terluap emosionalta erbelas bas media sosial hanya sebatas luapen "bathin" pusuh si enggo sampur kal.

sada contoh lit pernanden erbelas, "o kadeh, em longor kuakap kam to" nina misalna, sembelah mis ka naik gulana. ekap ade "tang telpus" sembelah adi balas kari katane, la pas akap atena ka, pada hal katane kata tuhu "kata tang telpus". pusuh enggo dem, emaka darami inganna medaratsa, maka mulihi lume pusuh. tersena CIKURAK.

em ban biasa kita dengan bahasa peradapen "bathin" ngerana. solusina la sulit, cukup sipahami kubas, bagi ngenen KUDIN. ula pantilna saja, tapi pake pusuh peraten, kai ndia maksudna ateta sajah. 

ngoh... e sajaH

Gereja Dibakar kam Marah ? - Emosional (Revolusi Mental)




kalau saya sih senyum saja. kenapa? karena itu cuma gedung, yang disatukan oleh kebersamaan jemaat, dikumpulkan dari berbagai kesanggupan dan cara berpikir dan muncul ide ekonomis.

secara sederhana itu hanya materi dunia yang dikelola oleh pikiran kita. kalau kita marah (emosional) itu artinya pikiran kita menyembah (memberhalakan) sebuah gedung.

secara tidak sadar pikiran manusia memang begitu, kalau sudah tercipta didalamnya CINTA, akan muncul emosional (yang didalamnya ada ego) terpicu dan terdorong menjadi amarah.

semisalnya anda merasa tidak adil. kembalikan lagi pikiran kita kepada 3 tugas gereja "Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi) dan Diakonia (melayani)". kalau belum sanggup, wajar kita dibakar oleh Tuhan. Jadi jangan anggap itu ketidak adilan, tapi itu adalah hukum keadilan yang dihadirkan Tuhan melalui cara berbeda.

jangan pernah salahkan orang lain sekitar kita, anggaplah itu satu bagian ketidak sanggupan kita menjadi Kristen. menjadi kristen itu berat kalau tidak mendalami diri sendiri, tapi ringan kalau kita paham diri sendiri.

mau anda menjadi bagian dari politisasi (logika) secuil pikiran manusia? silahkan saja, itu hak kita bersama berpikir. tapi secara tidak langsung fungsi kristen secara spiritual dalam hidup kita hilang hanya karena sebatas gedung yang kita berhalakan. gak ada bedanya kita seperti keyakinan masalalu juga, marah kalau sebuah pohon besar di potong-potong kita anggap menghina Tuhan kita.

Gendang Perpulungen / Persikapen (Adat Karo si-mate², cawir metua)


bas adat kematen kalak karo, nce dungkenca runggu umumna lit ibahan gendang perpulungen / persikapen

kerina sangkep nggeluh tedis dingen landek. je nari ermang-mang me protokol (anak beru kin)

strukturna...

(1) Protokol (Anakberu) Ngataken bujur man Dibata kerna wari ras acara si enggo erdalan.

(2) Protokol (Anakberu) erlebuh man kalimbubuna (sukut kin), rikut sipemeren, sipariban, sepengalon, sendalen. Bagekape puang kalimbubu ras temanna sendalanen, rikut ras kalimbubu siperdemui, kalimbubu sipemeren, singalo bere-bere ras temanna sendalanen, laka lupa puang ni puang (singalo perkempun)

(3) Protokol (Anakberu) erbelas historikal (sejarah singkat) kelawesen si ngo idilo dibata. "mama impal nina turangku.... ibas wari bla...bla...."

(4) Protokol (Anakberu) erbelas kata persinget pengarapen segelah bas panggungna kari masing-masing erbelas. Lah krina muat bagin, mbereken kata pengapul ras telah² nandangi kalimbubu si idilo dibata.

(5) Protokol mbukui gendang, "gendang enda gendangndu, bukui penggual"