Sound System (Wawasan)



Mungkin kadang kita bertanya, kenapa sekarang rata² acara yang melibatkan orang banyak dah umum memakai sound sistem.

Itu tidak terlepas dari daya sensitif pendengaran (penerimaan suara) pada terlinga manusia. Semakin padatnya atau banyaknya suara, akan semakin berkurang daya tangkap suara pada telinga manusia itu sendiri yang di dalam ilmu fisika disebut hambatan. Kalau dulu di kampung, mungkin tidak seberapa yang bisa kita tangkap suara berlebih, karena standart suara² masih sebatas karya alam semesta raya, tapi mengingat akal manusia, akan semakin banyak ciptaan yang berlebih juga atas aktifitas suara² dan kekuatannya.

Bayangkan seperti dikota yang begitu hiruk pikuknya kesibukan, ada ribuan suara yang sensitif ke telinga manusia, dan semua itu ada batasnya sampai ke titik fokus pendengaran manusia.

Makanya dengan akal, manusia menciptakan sound sistem (pengeras suara dan variasinya) agar sampai pesan utama dengan tingkat kekuatan lebih dari suara sekitar.

sada masa anak SMP tersungkun ...

danak² : o abang pershoting, nindu adi manusia biasa banci begikenna sora 20 Hz seh 20.000 Hz.

pershooting : owe kin, nce...

danak² : adi Arib (kelelawar) dahkam terdatasen pe begina, eme 3.000 HZ sd 120.000 Hz

pershooting : payo kin, nce kai masalahna...

danak² : nindu pernah tersinget, lit ka manusia si la biasa banci seri pembegina ras Arib (kelelawar). uga maka bage...

pershooting : lit kin... saja mis kari sungkun kalak kai agamandu

danak² : lalap bang, kataken gia uga kin ih...

pershooting : adi terterima cupingndu frekwensi rendah ras tertinggi asa jelma sideban, brarti getar otakndu lebih ras kekuatenndu pe lebih bre Dibata kerna ketubuhenndu ku pertibi enda. saja mis ita sungkun kalak "Kai Agamandu, ula jului Dibata" nina. pada hal ilmu pengetahuan kal e sekitarndu. ngo yah, ena saja lebeh...

danak² : eee.. abang pershooting, bagah, la nggerak peh..

pershooting : age² yah...


No comments:

Post a Comment